Senin, 25 Januari 2010

KEBAKARAN

Oleh :Sumiyati
SEmester: V
Prodi : Ekonomi Islam
Kebakaran adalah musibah yang sering kali terjadi di tanah air, hampir setiap kali ada saja tempat-tempat yang kebakaran, baik yang diakibatkan kelalaian maupun ketidaksengajaan. Seperti misalnya kebakaran yang diakibatkan oleh meledaknya tabung gas, tabung gaslah yang sering kali menjadi penyebab maraknya kebakaran yang terjadi di tanah air. Tapi bukan hanya itu, konsleting listrik pun juga biasa menjadi penyebab kebakaran. Kebakaran kerap kali dikenal dengan sebutan “si jago merah” dan tempat-tempat yang mudah sekali terkena lalapan sijago merah atau kebakaran ilaha pemukiman padat penduduk. Dan tidak kepalang, kerugian yang dihabiskan tiap ada kebakaran selalu bernilai ratusan juta rupiah bahkan miliaran rupiah. Meski jarang ditemukan korban dalam musibah kebakaran, tapi tetap saja kejadian seperti ini merugikan Negara, karna bangunan-bangunan yang habis terhangus harus dibangun kembali.

Dalam kejadian seperti ini, bukan saja bangunan yang menjadi hilang, tetapi juga harta benda dan barang-barang yang ada didalamnya. Sering sekali tempat yang menjadi sarang kebakaran adalah tempat yang padat penduduk yang dimana setiap keluarga yang terkena musibah ini memiliki kelas ekonomi menengah ke bawah. Yang menjadi pertanyaan saya sendiri, mengapa jarang sekali orang yang mempunyai kelas ekonomi menengah keatas terkena musibah ini? Bahkan hampir tidak pernah sekali mendengar, istilah rumah orang kaya kebakaran. Sebenarnya apa yang sesungguhnya yang terjadi? Mengapa pemukiman padat penduduk sering kebakaran? Apa ada faktor lain selain yang saya urai di atas tadi?

Kebakaran berdampak sekali terhadap kehidupan penduduk yang terkena musibah dalam menjalani kehidupannya untuk selanjutnya. Ada dampak negatif dan positifnya menurut saya. Kalau dampak negatifnya banyak sekali diantaranya, kerugian material dan non material. Misalnya kehilangan harta benda, dan biasanya juga ada yang trauma terhadap musibah atau bencana yang melanda. Kalau dampak positifnya sebenarnya tidak ada. Tapi dari kebakaran atau musibah ini kita bisa ambil pelajaran atau hikmah, yaitu kehati-hatian, karna biasanya orang lebih berhati-hati bisa lebih untung, dan juga agar bisa terhindar dari musibah yang disebabkan si jago merah, dan agar juga semboyan lebih baik mencegah dari pada mengobati bisa dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari agar tidak hanya menjadi sebuah semboyan saja. Adanya kebakaran sebenarnya juga menjadi eksempatan untuk para pemadam kebakaran mempraktekkan keahliannya. Tapi sebenarnya tidak ada satu pun yang menginginkan adanya kebakaran, seperti apa yang sering terjadi di tanah air.

Solusinya hanya satu, yaitu kehati-hatian, dan jangan sering lalai, karna satu kelalaian berbuah kerugian yang sangat besar, bahkan tidak ada bandingnya lagi. Jadi, agar musibah seperti ini tidak selalu terjadi kita harus membiasakan diri untuk selalu berhati-hati. Karna kebakaran tidak hanya sering terjadi pada bangunan-bangunan saja, tapi di alam bebas juga biasa terjadi. Seperti kebakaran hutan, dan lain-lain. Tapi kalau kebakaran hutan jarang sekali terjadi, tidak seperti apa yang terjadi di kota-kota atau pemukiman padat penduduk. Dan kalau kebakaran hutan sering terjadi pula pada musim kemarau, tapi biarpun terjadi pada musim kemarau tetap saja kebakaran merugikan. Biasanya kebakaran di hutan-hutan di akibatkan oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab terhadap perbuataan yang telah dilakukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar